Galau, sakit hati, ilfeel, jengkel, ini beberapa masalah-masalah yang sering diucapkan anak muda zaman sekarang, ungkapan yang mereka ekspresikan dalam menghadapi masalah yang dihadapinya

manusia memang tidak bisa lepas dari masalah, kita semua pasti punya masalah, baik yang sifatnya masalah besar maupun yang kecil, apapun masalah itu seharusnya kita meyakininya sebagai jalan untuk mendewasakan diri menjadi lebih baik

tapi, secara umum masalah yang paling bahaya itu, adalah masalah yang menyangkut hati, masalah hati yang antara lain ialah penyakit hati

kalau masalah penyakit hati saya mengatakannya sebagai sesuatu yang berbahaya, mengapa demikian ? karena masalah hati mempengaruhi jiwa kita, dan jiwa yang terkena penyakit maka otomatis akan berdampak pada kondisi mental dan sosialnya secara lebih dalam

penyakit hati dalam alqur'an disebut ''maradh'', kata ini allah swt sebutkan dalam alqur'an di surah albaqarah ayat 10, di dalam ayat itu dijelaskan mengenai kondisi orang-orang yang munafik dan ingkar kepada allah, bahwa allah akan menambah penyakit hati mereka lantaran kekafiran dan kemunafikan mereka

inilah yang seharusnya ditakutkan seorang muslim dan terkhusus para pemuda, bahwa bisa jadi dalam perjalanan mereka dalam menghadapi kehidupan, penyakit hati menggerogotinya secara perlahan

anak muda, orang dewasa bahkan orang tua tidak luput dari serangan penyakit hati ini, olehnya itu banyak kita lihat anak-anak remaja yang tawuran, mengkomsumsi narkoba, perzinahan, korupsi, budaya tidak jujur, perceraian dan beragam masalah-masalah sosial saat ini, bisa jadi itu semua dipengaruhi oleh hati yang bermasalah, hati yang terjangkiti penyakit, yakni penyakit yang muncul dari lingkungan

sehingga dalam salah satu hadis nabi menjelaskan bahwa di dalam diri manusia ada segumpal daging yang kalau segumpal daging ini baik maka jasad dan juga kejiwaan seseorang akan baik, segumpal daging itu ialah hati, wahiyal qalb, kalbu

lantas bagaimana menjaga kalbu ini agar menjadi hati yang bahagia, tenang, dan bebas dari masalah ? jawabannya ialah dengan mengisinya dengan sikap sabar dan syukur, bukankah kebahagiaan itu berasal dari dalam diri kita ? dan kebahagiaan itu karena kita sabar pada hidup yang kita jalani, sabar dalam menjalani perintah allah dan menjauhi larangannya, sabar menghadapi lingkungan yang tdiak islami, serta bersyukur dengan segala nikmat yang allah berikan

disamping sabar dan syukur saya kira yang menjadi pendokraknya adalah iman dan taqwa, sebab kalau iman dan taqwa ada di dalam diri kita maka dipastikan kita akan menjadi orang-orang yang selamat di jalan yang lurus, shirathal Mustaqim

mudah-mudahan hati kita selamat dan sehat dari penyakit hati, Amiin

Wallahu a'lam

23 Januari 2017

sumber gambar : http://www.clipartbest.com/