Setiap orang ingin naik derajatnya, ingin tinggi jabatan dan kedudukannya, ingin dihormati terutama ingin populer dan unggul di mata manusia
hal itu saya kira adalah fitrah manusia yang melekat dalam dirinya, sebagaimana dalam alqur'an tugas manusia adalah sebagai khalifah yang allah berikan tanggung jawab untuk mengurus dunia ini
tugas sebagai khalifah itu menciptakan fitrah dan watak dalam diri manusia untuk unggul dan maju, sehingga manusia memiliki kecenderungan untuk menaikkan derajatnya, yakni derajat sosial dan derajat intelektual namun, sayang diantara manusia banyak yang lalai dalam meningkatkan derajat emosional dan spiritualnya
apabila kita melihat kisah hidup rasulullah saw, ia adalah orang yang unggul dalam bisnis dan perdagangan di mekkah, bisnis yang ia jalankan bersama pamannya abu thalib berhasil dan lancar, salah satunya dipengaruhi oleh karakter dan sifat nabi Muhammad saw yang jujur dalam berbisnis, yang membuatnya diberi gelar ''al amin'', orang yang amanah
kedewasaan emosional nabi Muhammad saw membawanya menjadi orang yang sadar akan eksistensi manusia sbagai makhluk yang bertuhan, yakni tuhan dalam arti sang pencipta dan pengatur, bukan patung yang hanya sebatas ''benda''.
olehnya itu ketika lingkungan agama dan spiritual masyarakat mekkah kental dengan paganisme, ia justru mengambil pilihan lain dengan tidak mengikuti agama nenek moyangnya, karena ia tahu apa yang dilakukan masyarakatnya adalah kesalahan yang besar dalam bertuhan
Nabi Muhammad saw memang orang yang terpilih, ia orang yang dipilih allah untuk membangun peradaban manusia yang telah hancur oleh berhala dan kesyirikan, olehnya itu diumur beliau yang 40 tahun, wahyu allah swt turun untuk membimbingnya menuju jalan allah yang lurus, dimulailah perintah Iqra, perintah untuk membaca pada waktu itu dengan menghadirkan sosok yang agung, yakni bismi rabbika lladzi khalaq, disinilah derajat nabi Muhammad saw meningkat dalam arti yang sesungguhnya
dalam konteks naik derajat, allah menjelaskan hal ini dalam surah al mujadilah ayat , apabila dikaitkan dengan kisah hidup nabi Muhammad saw maka konsep naik derajat ialah melalui keimanan (amanu) akan adanya tuhan yang maha kuasa dan tempat bergantung segala sesuatu dan disertai dengan ilmu (ilm), yakni ilmu tentang keimanan, akhirat dan keduniawian
nabi muhammad saw dalam hidupnya menyadari itu, ia beriman kepada adanya tuhan yang haq dan ia juga mengarungi kehidupan dunia dengan menuntut ilmu serta belajar berdagang dari pamannya, dengan rahmat allah nabi Muhammad saw hidup sebagai orang yang mulia di mekkah
setiap orang yang ingin naik derajatnya seyogyanya harus memahami bahwa derajat yang dikejar oleh orang-orang visioner bukanlah apa yang ada di dunia ini saja tapi, juga apa yang allah sediakan pasca manusia wafat, yakni di akhirat, di surga yang penuh kenikmatan
siapakah orang-orang yang allah muliakan derajatnya di muka bumi ini dan kelak juga mulia di akhirat ? hal ini allah swt jelaskan di surah al hujurat ayat 13, yakni orang-orang yang bertaqwa, merekalah yang allah muliakan kehidupannya, merekalah orang yang tinggi derajat dalam arti sesungguhnya
maka dari itu, konsep naik derajat bukan hanya yang kelihatan dalam bentuk fisik berupa jabatan, harta, mobil mewah dan pakaian yang mahal tapi, naik derajat yang menyempurnakan derajat kita disisi allah dan di dunia ini ternyata adalah taqwa
Wallahu a'lam
29 Jan 2017
Sumber gambar ; Aku ingin sukses
TAGS :
COMMENTS