Dalam konteks agama islam, menuntut ilmu dibagi dalam 2 hukum, yakni menuntut ilmu yang hukumnya Fardhu 'ain dan fardhu kifayah, menuntut ilmu yang fardhu 'ain yakni menuntut ilmu yang wajib hukumnya dilakukan semua muslim sedangkan, yang fardhu kifayah tidak dibebankan asalkan sudah ada sebagian yang melakukannya

yang masuk dalam fardhu kifayah seperti menuntut ilmu kedokteran, ilmu matematika, ilmu eksak dan ilmu sosial lainnya, jika ada sebagian yang menggelutinya maka sudah dianggap cukup dalam hukum islam

sebaliknya ada ilmu yang fardhu 'ain, yang diwajibkan dan diharuskan untuk digeluti, dikaji dan di dalami dalam rangka untuk memperbaiki diri, keluarga dan masyarakat, itulah ilmu agama

mengapa ilmu agama fardhu 'ain bagi seorang muslim ? jawabannya karena dengan belajar ilmu agama seorang muslim diharapkan mempelajari agamanya dengan baik, sehingga muncul kecintaan, ketulusan dan pemahaman komprehensif tentang agama yang membawanya kepada kebaikan dunia dan akhirat serta menjauhkannya dari kesesatan

para sahabat nabi saw, di zaman kenabian beliau senantiasa berguru, mengaji dan bertanya kepada nabi perihal masalah-masalah agama yang tidak mereka pahami, nabi saw mengajarkan islam dengan cinta damai, penuh kasih sayang tetapi keras dan tidak mentolerir kepada kemusyrikan dan kemaksiatan

maka hasil didikan nabi saw menjadi generasi unggul yakni para sahabat, tabiin, dan tabi tabi'in, 3 generasi yang disebut salaful ummah (umat terdahulu) dan salafus shaleh (orang shaleh terdahulu) yang unggul dalam akhlak, ibadah, kehidupan duniawi serta unggul dalam ilmu

pengajaran islam pun terus berkembang, banyak lahir para ulama dan cendekiawan yang menuntut ilmu agama dan ilmu umum semata-mata untuk kejayaan islam, para ulama dan ahli ilmu dihormati, disegani dan memiliki kedudukan di zaman kekhalifahan kaum muslimin

Menguatkan Ilmu dengan Tauhid

para ulama kaum muslimin sangat menaruh perhatian pada masalah tauhid dan akidah, tidak sedikit para ulama yang mencoba memberikan argumentasi dan pembelaan terhadap akidah islam dari serangan nasrani dan mengambil metode filsafat yunani untuk menciptakan pemahaman akidah islam yang sistematis dan rasional, hal itu juga berakibat pada adanya mazhab akidah dalam tubuh kaum muslimin

namun, timbulnya permasalaha dalam hal akidah tidak menghilangkan esensi para ulama bahwa ilmu islam adalah ilmu yang dilandasi dengan akidah yang benar dan penanaman tauhid yang kuat

tauhid ibarat akar dalam diri seorang muslim, manakalah akidah dan tauhidnya benar maka batang tubuh seorang muslim akan baik, muamalah dan perilakunya akan sesuai dengan syariat allah

sebaliknya apabila akidah seorang muslim melenceng, rusak dan tidak benar, maka seorang muslim akan mengalami pemahaman yang menyimpang, bisa jadi akidahnya berubah oleh virus sekulerisme, liberalisme dan pluralis

maka dari itu, ilmu tentang tauhid dan akidah menjadi ilmu yang paling penting untuk dipelajari kaum muslimin

Mengkaji Alqur'an dan Hadis

sumber utama ilmu agama islam ialah alqur'an dan hadis, yang keduanya menjadi rujukan pemahaman terhadap akidah, akhlak dan syariat umat islam dalam bermuamalah dan berkehidupan

alqur'an dengan jelas diturunkan oleh allah sebagai ''hudan'' yang berarti petunjuk untuk kaum muslimin pada umumnya dan orang-orang yang bertakwa pada khususnya

hadis sendiri adalah perkataan, perbuatan dan ketetapan nabi muhammad saw yang dijadikan sebagai rujukan dan penjelas dari alqur'an, 2 rujukan inilah yang menjadi konsen utama pengembangan dan pemahaman ilmu agama

Semangat belajar yang tinggi

dalam mempelajari ilmu agama, banyak ayat alqur'an dan hadis nabi yang menjelaskan keutamaannya, bahkan dalam salah satu hadis dijelaskan bahwa siapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu agama maka allah swt akan memudahkan jalannya menuju surga

dari hadis ini, seyogyanya seorang muslim harus bahagia dan semangat menuntut ilmu agama, karena itu akan menjadi washilah dan ibadah yang allah balas dengan surga

belajar ilmu agama juga akan melahirkan kecintaan yang mendalam terhadap agama ini, dari ilmu dan pemahaman yang benar akan lahirlah amal saleh yang benar, sebgaimana kata para ulama ''al ilmu qabla amal (berilmu dulu sebelum beramal)''


wallahu a'lam

28 Jan 2017