Dalam beberapa ceramah mungkin kita pernah mendengar sebagian ustad yang memulai mukaddimah ceramahnya dengan ajakan untuk bersyukur atas nikmat allah swt yang telah diberikannya kepada kita, terkhusus 2 nikmat besar yakni nikmat islam dan nikmat iman

inilah 2 nikmat yang saya kira memiliki nilai yang sangat besar bagi seorang muslim, dibanding dengan nikmat harta dan nikmat materi lainnya

bagi seorang muslim, selamat dan bahagianya seseorang bukan dipengaruhi dari hartanya, bukan pula pangkat dan jabatannya, melainkan karena islam dan iman yang ada di dalam dirinya

olehnya itu, seorang muslim paham akan tujuan harta, tahta dan wanita yang semata-mata sebagai alat untuk meraih ridha allah bukan justru dikejar untuk urusan nafsu duniawi

Islam, Iman dan taqwa

hendaknya harus dipahami bahwa islam dan iman harus menjadi nikmat yang kita kembangkan, jika kita lahir sebagai seorang muslim maka itu adalah nikmat allah yang wajib kita syukuri tapi, islam yang kita anut sebagai agama harus membawa pada keyakinan yang mendalam (iman) dan pembenaran lewat lisan, hati dan perbuatan  akan adanya allah dan segala ajaran islam

artinya bahwa nikmat allah swt yang berupa islam harus berlanjut pada estapet yang selanjutnya yakni iman, dan kalau iman ini mantap dalam diri kita maka akan muncul sikap taqwa, kepribadian muslim yang sesungguhnya

Menjaga diri

dalam salah satu riwayat, sahabat dan khalifah ketiga umat islam Umar RA ditanya tentang taqwa oleh salah seorang sahabat yang lain, Umar RA kaget dengan pertanyaan itu, karena secara spesifik tidak ada definisi yang pasti dari Nabi saw tentang taqwa namun, kemudian Umar RA bertanya kembali kepada penanya ''pernahkan engkau berjalan di tempat yang berduri ?'', sahabat yang bertanya menjawab ''iya, saya pernah'', ''lantas apa yang kau lakukan ?'', ''saya berhati-hati'' jawab sang penanya, Umar RA pun langsung menjawab kembali ''itulah taqwa''

dari riwayat diatas muncul pemahaman pada kita bahwa taqwa adalah menjaga diri, dan berhati-hati dalam kehidupan dunia untuk menjaga diri dan agama

iman yang lahir dari islam yang benar pasti akan melahirkan ketaqwa-an, sikap dan kepribadian menjaga diri diatas aturan allah, diatas petunjuk allah, menjaga diri untuk melakukan perintah allah dan juga menjauhi larangan-larangannya

ala kulli hal, mudah-mudahan allah mengaruniakan kita kemampuan hidup di atas islam, iman dan taqwa sampai penghujung hidup kita, allahumma inni as alukal huda wa ttuqa

wallahu a'lam