Akan selalu ada perjuangan, ketika kebenaran yang diinginkan tak terwujud, atau ada penyimpangan yang menghasilkan luka

Al Haq, Sumber Maannews.com

benar dan membela yang benar adalah perasaan moral yang tinggi, di dalamnya ada kesuciaan dan penghayatan pada yang berwujud indah

wujud yang indah itu berupa kenyataan bahwa kesalahan harus diubah menjadi kebenaran, yang buruk harus ditiadakan, digantikan dengan yang baik

tapi, konsep kebenaran, kadang bertentangan dalam 2 arus, pikiran dan dogma, intelektualitas dan wahyu kadang saling berhadapan, runcing dan bersitegang

kebenaran betapapun indahnya, tak bisa menghentikan adanya manusia yang memikirkannya, kebenaran dalam pemikiran juga bisa menghasilkan kepentingan-kepentingan

lain sisi, ada kebenaran lain, yang tak terikat oleh pikiran, ia terikat oleh kitab suci, panduan dari langit, dari tuhan.

ia adalah agama dan manusia yang meyakininya menganggapnya solusi, jawaban final dari keadaan yang bobrok

Ketika kita bicara pada tataran masalah, Masalah pemimpin kafir misalnya, ia dilihat dalam 2 sisi, yakni sisi yang membelanya dengan alasan semua orang punya Hak asasi , agama dianggap tak boleh mengganggu hak manusia yang ingin memimpin

di sisi yang lain, ada agama yang melarang, karena agama menolak itu, pandangan agama menyatakan haram pada pemimpin kafir

dalam gejolak itu, lahirlah banyak konsep yang merasa dirinya ''benar'' dan memperjuangkan ''kebenaran'', manusia harus toleran, bebas menentukan pilihan, siapapun berhak memimpin tanpa melihat agama dan ras. agama tidak boleh mengekang, sekulerisasi dalam segala bidang harus diwujudkan, dan bermacam pandangan lain

itu semua adalah konsep yang benar tapi, di dalam pandangan agama, ia adalah lawan dari kebenaran, ia adalah yang bathil

maka yang benar menjadi relatif adanya, yang diperjuangkan pun menjadi benar bagi pejuangnya, tak ada kata final, yang ada adalah persinggungan, siapa yang mengokohkan dirinya, dialah yang lahir sebagai kebenaran

saya kira, kebenaran telah menjadi ironi, karena manusia telah bebas bersuara terhadap agama yang seharusnya jadi pandangan mutlaknya akan kebenaran

tapi

ini pun menjadi persoalan baru, agama bagi sebagian yang lain harus mendukung segala humanisme, segala toleransi dan kebebasan, segala keinginan manusia untuk unggul atau mungkin keinginan untuk berlepas dari yang membatasi

Ada tanggapan ?

*islam adalah agama yang benar namun, kebenarannya bagi sebagian pihak dipersoalkan, ia menjadi relatif, maka sikap muslim yang sejati adalah memperlihatkan indahnya islam dan fungsionalisasi ajaran-ajarannya yang benar