Alam semesta dan segala isinya, adalah manifestasi dari kehidupanya yang luas dan tak mampu diterjemahkan dalam kata-kata, hal inilah yang saya sadari ketika membaca salah satu firman allah swt di surah ali imran ayat 190, dalam ayat ini secara singkat allah menjelaskan bahwa manusia yang berakal adalah yang mampu melihat tanda allah pada alam semesta
alam semesta dan warni-warninya, utamanya kehidupan duniawi saat ini mengajak kita untuk bertafakkur bahwa ia (alam) adalah ujud, salah satu ujud dari sekian banyak ujud ciptaan-ciptaan allah yang lain, sehingga dunia dan isinya temasuk kita manusia adalah ciptaan yang tak punya daya dan kemampuan melainkan atas izin dan rahmat darinya, inilah salah satu keajaiban yang agung dari allah swt
manusia dengan daya dari allah, dalam perkembangannya menjadi antipati tehadap kehidupan agama dan bahkan akhirat, alasannya ? karena kemajuan, pola pikir berkembang, egoisme dan ke-sombongan meraih tempatnya, menguasai diri bahkan ingin menyebar dalam pandangan umum masyarakat, maka tak heran jika di abad ini tema ateisme, hedonisme, materialisme dan sekulerisme menjadi topik yang menyusup secara masif dalam hidup banyak orang, ia adalah hasil dari kesombongan kita kepada sang pencipta
tuhan dalam konteks dunia modern adalah ujud yang maha tinggi, dan karena itulah hanya bisa digambarkan sebagai yang jauh, semua agama dianggap kacau, sebab agama hanya mengajarkan dogmatisme dan angan-angan kehidupan yang tak memuaskan hasrat, disinilah letak kebobrokan manusia saat ini
teknologi dan perkembangan informasi saat ini disatu sisi mendorong kita untuk maju dan berkembang tapi, disisi lain membawa kehampaan ruhani bagi sebagian manusia, mereka yang terdorong untuk maju dan mengikuti ke-modernan pada akhirnya terjebak dalam hedonisme sedangkan, mereka yang hampa spiritualnya terjebak dalam stress dan depresi, inilah 2 sisi kemajuan saat ini
islam telah melihat hal ini dan mengajarkan para pemeluknya untuk hidup moderat dan berpandangan bijak terhadap dunia, dalam islam seorang muslim dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman dan harus maju, tidak boleh vacum apalagi tertinggal, hal ini ditandai dengan perintah untuk menuntut ilmu dan bekerja keras terhadap kehidupan duniawi namun, dalam islam ada batasan yang wajib diperhatikan yakni Halal-haram, seorang muslim dituntut kaya dan berkembang, semata-mata untuk bertahan hidup dalam patokan makanan, minuman, rumah dan pekerjaan yang halal
hal ini mendorong seorang muslim untuk memilih sesuatu yang baik (thayyib) dan benar (halal), di sisi lain seorang muslim punya akhlak yang benar terhadap dirinya, masyarakat bahkan kepada allah swt, akhlak ini sangat urgent, karena dia berhubungan dengan mindset akan kehidupan duniawi.
seorang muslim mesti memperhatkan diri dan keluarganya, ia harus menjaga dirinya untuk sehat, harus berbakti pada keluarga dan bertanggung jawab terhadap keluarganya, selain itu dalam hal hubungan sosial seorang muslim harus lemah lembut, penuh kasih, memiliki kepedulian dan sifat-sifat yang baik, hal ini pada akhirnya membuat seorang muslim hidup tenang dengan aturan-aturan yang jelas dari allah dan rasulnya.
konsep aturan yang berlandaskan alqur'an dan assunnahlah inilah yang mampu memperkokoh kehidupan emosional dan spiritual seorang muslim agar bisa hidup dengan seimbang, hidup yang selaras visi dan misinya, serta jelas tujuannya.
COMMENTS